Pages

Rabu, 12 Juni 2013

Sayyidul Istighfar

سيّدالاستغفر
اَللَّهُمَّ اَنتَ رَبِّىْ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنتَ خَلَقْتَنِىْ وَاَنَاعَبْدُكَ , وَأَناَعَلاَ عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَسْتَطَعْتُ , أَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّ ماَصَنَعْتُ , أَبُوْءُلَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ , وَاَبُوْءُ بِذَنبِىْ فَاغْفِرْلىِْ فَاِنَّهُ لاَيَغْفِرُالذُّنُوْبَ اِلاَّ أَنتَ .

Senin, 10 Juni 2013

Gerentes Hate


Gerentes Hate

Eling-eling mangka eling
Rumingkang di bumi alam
Darma wawayangan wae
Raga taya pangawasa
Mun kasasar nya lampah
Napsu nu matak kaduhung
Badan anu katempuhan


Rumingkang di alam dunya rarasaan geus nurugtug turun,
mumunggang gunung umur geus kaliwat, sorangeun mo jauh deui,
bakal nepi kanu dituju sanajan can tangtu sapuk.

Lalampah sakitu panjangna, lumaku sakitu jauhna,
Loba titingalan, dedengean jeung rarasaan,
Jadi panambah ngawarnaan hirup kuring.

Najan lain sasaha jeung teu pernah kukumaha,
Sugan jeung sugan naon nu aya na diri,
mangpaat keur nu lian, sahanteuna keur kulawarga,
jeung anak incu.

mun di tulis.
Cag

Secangkir KOPI



Ketika diucapkan kata "secangkir kopi" dan kita diminta memberikan tanggapan, maka akan sangat beragam orang memberikan komentar. Secangkir kopi begitu sangat berarti bagi sebagian orang tapi mungkin tidak berarti apa-apa bagi sebagian orang lainnnya. Bagi para penikmat dan pecandu kopi, kopi sudah dianggap seperti makanan pokok , yang tidak boleh absen dari menu hariannya. Bahkan sewaktu-waktu posisinya melebihi makanan pokok, seperti nasi, buktinya banyak pecandu kopi (yang biasanya sekaligus pecandu rokok) yang merasa cukup dan kenyang sarapan hanya dengan minum kopi ketimbang makan nasi, begitu pula saat berbuka puasa setelah menahan lapar seharian bukannya nasi yang didahulukan, melainkan kopi.  Tapi bagi orang-orang yang sudah terkena penyakit lambung yang kronis, kopi bukanlah sahabat karib mereka tetapi telah menjadi musuh yang nyata. 
Banyak hal yang bisa diceritakan tentang secangkir kopi, namun pada kesempatan ini saya akan menjelaskan "secangkir kopi" yang lain dari yang dimaksud di atas. Suatu saat ketika berangkat kerja pikiran ngelantur kemana-mana, terutama teringat penyakit yang sering menjangkiti saya dan banyak teman di kantor, yaitu penyakit 'lupa'.  Penyakit lupa sering menguras energi, pikiran, waktu, bahkan  biaya, dan akhirnya bisa menjadi beban psikilogis. Penyakit 'lupa' sepertinya menjadi trend diantara rekan-rekan sekantor, baik yang usianya lebih muda, seusia saya, apalagi yang lebih tua. Saya berpikir, kalau orang orang pelupa ini berada dalam satu kelompok maka bisa disebut komunitas pelupa, dan kalau komunitas ini begitu banyak dan tersebar di seluruh negara kita maka bisa disebut komunitas pelupa se-Indonesia. Nah, akhirnya  muncullah di benak saya kata KOPI, yang merupakan singkatan KOmunitas Pelupa Indonesia atau Komunitas Orang-orang Pelupa Indonesia. Sampai di kantor segera pikiran-pikiran tadi saya tulis takut lupa. Itu terjadi hari Jumat, 7 September 2012.
Rekan-rekan sekantor sering menceritakan kejadian-kejadian yang mereka alami karena lupa, begitu pula teman-teman lainnya sama sering mengalami lupa tentang sesuatu. Begitu banyak cerita tentang kejadian lupa yang  didengar dan dialami sendiri, sehingga timbul fikiran kalau semua itu diceritakan kembali secara tertulis, mungkin akan bermanfaat.  Saya yakin dari pengalaman tersebut bisa banyak diambil hikmahnya bagi semua pihak. Pengalaman tesebut tentu ada mengandung kelucuan-kelucuan, menyebalkan, menjengkelkan, dan mungkin kemarahan . Yang lucu bisa menjadi hiburan segar, yang menyebalkan dan menjengkelkan juga menimbulkan kemarahan bisa menjadi pengalaman berharga bagi yang mengalami atau bagi yang membacanya untuk berjaga-jaga agar kejadian tersebut tidak terulang lagi. 
Pengalaman tentang lupa yang dialami siapa saja, kemudian ditulis dan dikumpulkan pada sebuah tempat, media apapun itu, saya sebut saja 'diparkir'.  Karena tulisan itu berupa cerita maka bisa disebut 'cerita yang diparkir', dan agar nyambung dengan kata KOPI maka muncullah ide menggunakan kata 'secangkir' sehingga menjadi Secangkir KOPI, yang merupakan singkatan dari SEkedar CeritA yaNG diparKIR dari KOmunitas Pelupa Indonesia. 
Itulah sekelumit asal-usul penggunaan istilah Secangkir KOPI yang menjadi judul tulisan ini. Seterusnya mudah-mudahan saya bisa berbagi cerita dengan anda semua sekitar pengalaman lupa, bukan tentang minum kopi robusta atau arabica, atau kopi-kopi lainnya.