Membicarakan soal pelupa sepertinya tidak akan ada habisnya. Setiap orang setiap
hari selalu berurusan dengan lupa, dari kategori ringan sampai tingkat parah.
Begitu pula dampaknya, ada yang bikin geli, lucu, sebel , bahkan sampai bikin
uring-uringan dan marah-marah baik terhadap diri sendiri maupun orang-orang
dekat, terutama istri dan anak-anak.
Pengalaman ini hanyalah sebagian kecil dari setumpuk
pengalaman lupa, juga termasuk paling sering terjadi terutama di kantor, dan
teman-teman sejawat sudah tahu bahkan sering mengolok-olok dan mentertawakan
kelakuan ini. Suatu hari berangkat ke kantor seperti biasa menggunakan sepeda
motor, begitu sampai motor di standarkan di halaman kantor. Masuk pintu terus
berjalan menuju ruang kerja pengawas. Tangan kanan menenteng map yang tadi
disimpan di bagasi motor.
Belum sempat masuk ruang pengawas teringat dengan kunci
motor, balik lagi menuju motor. Di lubang kunci ternyata tidak ada kunci
menggantung, terus balik lagi ke meja kerja siapa tahu tadi diletakkan di sana,
ternyata tidak ada. Meraba-raba saku baju dan celana juga tidak menemukan kunci
motor itu. Kepala mulai pening, lagi pula belum ada teman-teman di kantor
sehingga tidak bisa bertanya. Kalau pun ada rasannya paling ditertawakan
bukannya memberi solusi, itu karena seringnya berurusan dengan lupa menyimpan
kunci motor.
Mondar-mandir di kantor dari satu ruangan ke ruangan
lain, dari satu meja ke meja lainnya, kunci tetap tidak ditemukan. Sementara tangan
kanan tetap meneteng map yang sejak turun dari motor belum pernah dilepas atau
diletakkan diatas meja. Setelah amper makin naik, sambil menahan rasa jengkel
map yang dari tadi dibawa-bawa terus di simpan di atas meja rapat sambil
sedikit dihentakkan. “Ih..dimana sih kunci motornya”.
Seiring jatuhnya map di atas meja terdengar bunyi
“crek!!” cukup keras. Sambil sedikit kaget map diangkat, oh... ternyata itu
kunci motor. Jadi dari tadi ternyata sang kunci sebenarnya dibawa-bawa
kesana-kemari mondar-mandir digenggaman tangan sambil menggenggam map, tidak
kelihatan karena memang terhalang map. Ohh..
ruarrr biasa. Persis cerita tukang kayu mencari pensilnya, padahal lupa
diselipkan di telinganya. Dasarrrr pelupa!!!
(Sumber: pengalaman teman sekantor)